menenggak minuman keras (AFP) |
Seperti dilansir oleh BBC, belum lama ini di negara bagian Kerala, India, terjadi penundaan larangan minuman keras setelah rencana tersebut dibekukan oleh Mahkamah Agung. Putusan MA berlaku hingga akhir September setelah muncul protes dari para pemilik bar dan hotel.
MA mengatakan pembekuan ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada pemilik bar dan hotel menyampaikan petisi keberatan, yang sejak awal mengatakan bahwa pelarangan ini diskriminatif dan akan merugikan sektor pariwisata.
Tadinya pemerintah negara bagian Kerala berencana akan menutup lebih dari 700 bar dan hotel. Namun hakim agung Anil R Dave, mempertanyakan Klik proposal pelarangan minuman keras yang ia anggap bersifat parsial.
"Jika ada pelarangan, mestinya diterapkan pelarangan menyeluruh, seperti yang terjadi di Gujarat," kata Dave.
Dalam proposal yang diajukan pemerintah negara bagian Kerala disebutkan bahwa hotel-hotel berbintang akan mendapat perkecualian dari larangan ini. Selain itu larangan penjualan dan konsumsi minuman keras, menurut rencana ini, hanya berlaku di hari-hari tertentu. Sekadar informasi, konsumi minuman keras di Kerala termasuk yang paling tinggi di India. Konsumsi alkohol tahunan per orang secara nasional diperkirakan sekitar 5,7 liter.
Hmmm...aneh-aneh aja ya...larangan minuman keras kok ditunda ... tapi kira-kira berapa banyak ya konsumsi minuman keras di Indonesia bila dilakukan pendataan?
0 komentar:
Posting Komentar