Blogger news

Jumat, 03 Oktober 2014

Rambut Gimbal di kawasan Dieng


Tahukah Anda bahwa ada mitos mengenai manusia berambut gimbal di daerah Dieng? Namanya aja mitos ... belum jelas berapa persen kebenarannya meskipun fakta di lapangan membuktikan kalau sampai hari ini masih ditemukan anak berambut gimbal di daerah Dieng.

Berikut ceritanya ...

Alkisah, seperti dilansir dari laman KOMPAS, pada zaman dahulu kala seorang putri cantik bernama Sinta Dewi memesona Pangeran Kidang Garungan. Pangeran berniat mempersunting Sinta Dewi. Gayung pun bersambut, Sinta Dewi menerima lamaran Pangeran Kidang. Padahal, Sinta Dewi belum pernah berjumpa dengan pangeran.

Ketika rombongan pangeran tiba di istana Sinta Dewi, terbelalaklah sang putri. Pangeran Kidang bukan pangeran gagah perkasa dan tampan, melainkan seorang pangeran dengan kepala kijang. Sinta Dewi yang telanjur menerima lamaran itu kecewa. Kalau perempuan zaman modern meminta disediakan rumah dan mobil kepada calon suaminya, Sinta Dewi meminta Pangeran Kidang membuat sebuah sumur. Alasannya, penduduk di kerajaan Sinta Dewi sulit mendapatkan air. Sumur itu harus selesai dalam satu malam saja.


Kawah Sikidang (kompas.com)
Pangeran Kidang pun menyanggupi permintaan tersebut. Dia lalu menggali sumur. Kidang terus menggali dan menggali. Dari atas bibir sumur, pengawal dan dayang-dayang Sinta Dewi malahan menimbunnya. Pangeran kesal dan marah. Sebelum tewas, dia mengucapkan sumpah bahwa keturunan Sinta Dewi akan berambut gimbal.

Hingga kini masih ditemukan anak-anak berambut gimbal di kawasan Dieng. Rambut gimbal adalah rambut yang tidak dapat disisir sehingga menumpuk tidak terawat. Umumnya mereka berambut gimbal hingga berusia enam tahun. Uniknya, rambut itu tidak boleh dipotong sebelum si anak menyatakan keinginannya untuk potong rambut.

Seiring dengan keinginan memotong rambut, ada keinginan anak yang unik, misalnya meminta upacara dengan membagikan 2.000 jeruk, atau meminta diambilkan sisa-sisa padi dari sawah tertentu. Jika orangtua sembarangan memotong rambut gimbal itu tanpa upacara, anak jatuh sakit. Setelah memotong rambut, rambut akan tumbuh normal seperti rambut anak lainnya.

Salah satu anak berambut gimbal (lintas.me)


KOMENTAR ADMIN:
Owh .. begitu toh ceritanya ... menarik juga ya. Hmm ... jadi penasaran apakah para rastafarian yang identik dengan rambut gimbalnya itu apakah nenek moyangnya dari Dieng atau nggak ya... hehehe...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews