Blogger news

Rabu, 10 September 2014

Patung Pancoran Nunjuk ke Mana?

Bulan Agustus 2014, ada yang tak biasa di sekitar Patung Pancoran, Jakarta. Ya, patung bernama asli Patung Dirgantara itu sedang dibersihkan oleh tim dari Balai Konservasi DKI Jakarta. Namun, artikel ini tidak membahas mengenai proses pembersihan yang kabarnya menghabiskan sekitar 35 kilogram jeruk nipis tersebut. Artikel ini tertarik menyoroti mengenai apa yang ditunjuk oleh tangan "Sang Patung" tersebut.



Sekilas mengenai sosok dalam Patung Pancoran itu, menurut Huberstus Sadirin, ahli konservatori dari Balai Konservasi Dinas Pariwisata, adalah perpaduan antara Ir. Soekarno (Presiden RI pertama) dan Edhi Sunarso, sang pembuat patung tersebut. Pose patung adalah Bung Karno, sementara wajah patung milik Edhi SUnarso, pematung Indonesia yang juga membuat patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Jika kita jeli memperhatikan Patung Pancoran ini, terlihat ada tangan yang terjulur seolah sedang menunjuk sesuatu. Ada tiga mitos mengenai "sesuatu" yang ditunjuk oleh Patung Pancoran tersebut:

Pertama, ia sedang menujuk ke suatu tempat yang diyakini sebagai tempat penyimpanan harta milik Bung Karno. Entah siapa yang memulai ceritanya dan letak persisnya di mana, tetapi keyakinan masyarakat terlanjur menempel mengenai hal ini.

Lantas, di mana lokasinya? Ada beberapa perkiraan yang sampai sekarang juga masih belum jelas kebenarannya. Ada yang bilang lokasinya di Taman Monumen Pahlawan Proklamasi Kemerdekaan Soekarno-Hatta, Istana Negara, lapangan Banteng, Kawasan Monas, Mesjid Istiqlal, Graha Angkasa Pura, atau di sebelah utara Pantai Ancol. Mungkin Anda tertarik menelusurinya? Silakan saja ...

Kedua, ia sedang melakukan semacam "tindakan profetis" untuk menentukan arah dari kedirgantaraan Indonesia. Posisi patung yang terletak tidak jauh dari markas besar Angkatan Udara (AU) ini seakan sedang membawa pesan khusus mengenai kedirgantaraan Indonesia yang harus terus maju dan menjadi yang terdepan.

Ketiga, ia sedang menunjuk ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa. Nama "Sunda Kelapa" adalah cikal bakal dari kota Jakarta yang kini dikenal sebagai DKI Jakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa masih ada sampai sekarang, tepatnya di daerah Keluarahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Keempat, ia sedang menyapa sekaligus menyambut para pendatang baru yang memasuki DKI Jakarta melalui bandara Halim Perdana Kusuma. Entah dari mana pula anggapan ini berasal. Mungkin kita dapat menanyakan kepada setiap orang yang datang ke DKI Jakarta melalui bandara tersebut, apakah mereka merasa ada "sosok" yang menyambut kedatangan mereka atau malah biasa saja.

Namanya juga mitos ... seperti mitos-mitos lainnya yang belum jelas kebenarannya... bisa benar, bisa tidak. Begitu pula dengan 4 mitos dari Patung Pancoran ini yang nampaknya akan tetap menjadi misteri. Aneh tapi nyata ... tetapi itulah serunya berurusan dengan sesuatu yang masih menjadi misteri.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews