Blogger news

Jumat, 12 September 2014

7 Makanan Ekstrem Khas Indonesia


Apa makanan paling ekstrem yang pernah Anda makan? Biasanya, makanan ekstrem berkaitan erat dengan binatang karena jarang sekali ada makanan ekstrem tapi berisi sayur-sayuran atau buah-buahan. Mungkin makanan dengan kandungan daging ular, monyet, rusa, atau kerbau terbilang ekstrem bagi beberapa orang, tetapi makanan berikut ini juga tak kalah ekstrem lho.
Dilansir dari laman belindomag, ada tujuh makanan khas Indonesia lainnya yang dianggap tidak biasa, terutama oleh orang-orang yang mengerti asal-muasal atau bagaimana bentuk dari makanan yang akan disantapnya ini. Mungkin untuk nomor 1 dan 2 tidak terlalu ekstrem bagi sebagian orang, tetapi nomor 3 sampai 7 patut dicoba bagi Anda yang gemar menyantap makanan ekstrem. Apa saja ya kira-kira? Yuk kita lihat!

1. Rujak Cingur
Jangan kelirukan ini dengan rujak biasa karena makanan ini bukan terdiri dari berbagai potongan buah melainkan bumbu petis dan potongan hidung sapi. Jenis hidangan ini sangat umum di Jawa Timur, khususnya di kota Surabaya. Rujak cingur biasanya dicampur dengan kangkung, mentimun, lontong, tempe, tahu lalu ditaburi kerupuk sementara sajiannya umumnya dihidangkan pada pincuk (daun pisang).

rujak cingur :indonesiawow.com)
2. Ceker Ayam
Di Barat, kaki ayam dibuang bukan dimakan. Orang Asia memang tidak suka membuang-buang makanan. Di Indonesia, kaki ayam diolah dalam bentuk camilan, sup atau hidangan utama. Orang Indonesia percaya bahwa ada manfaat kesehatan jika mengonsumsi ceker ayam, seperti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat awet muda.

olahan ceker ayam (www.tribunnews.com)

3. Ulat Sagu
Mendengar namanya saja pasti sudah membuat Anda merinding geli. Ulat sagu adalah camilan masyarakat Papua. Ulat berwarna putih dan sebesar jempol orang dewasa ini diambil dari pohon dan umumnya dimakan mentah-mentah. Namun, ada juga yang merebus atau menggorengnya terlebih dahulu atau dibuat sate. Soal rasa, ulat sagu  yang kenyal ini memiliki rasa manis dan asin. Konon, kandungan gizi di dalamnya juga besar, seperti protein, asam amino serta bebas kolesterol.

sate ulat sagu (hot.detik.com)

4. Botok Tawon
Sekilas makanan yang dihidangkan dalam daun pisang ini menyerupai pepes ikan. Tapi, jangan salah di dalam makanan khas Jawa ini ternyata mengandung sarang lebah/tawon disertai dengan anak-anak lebah yang masih menempel. Botok tawon sering kali dijadikan lauk pelengkap nasi putih. Makanan ini banyak digemari masyarakat setempat karena dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Anda bisa mendapatkannya di daerah Madiun karena makanan ini termasuk salah satu kuliner khas dari Madiun.

botok tawon (resep-masakanoke.blogspot.com)

5. Belalang Goreng
Anda bisa temukan makanan yang satu ini di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta. Belalang yang digunakan biasanya jenis belalang kayu dan ternyata kandungan gizinya tidak kalah dengan  sumber protein yang terdapat dalam daging. Masyarakat setempat  menyantapnya sebagai lauk yang dipadu dengan nasi, sambal, dan lalapan. Sebagian lainnya menikmatinya sebagai camilan gurih layaknya kita yang menikmati kerupuk atau chips.

belalang goreng (kotagunungkidul.blogspot.com)

6. Rempeyek Laron
Mungkin sebagian dari Anda familiar dengan jenis kerupuk yang terbuat dari tepung beras dan campuran rempah-rempah ini. Jenis bahan yang paling umum digunakan mengandung  kacang, teri atau udang. Tapi, bagaimana dengan rempeyek yang dicampur dengan serangga? Belum dengar? Di Yogyakartalah Anda bisa temukan rempeyek yang mengandung laron, yang merupakan rayap kayu yang muncul pasa musim hujan. Di sana, rempeyek laron sangat digemari karena terasa lezat dan gurih hingga sering dijadikan camilan sehari-hari.

rempeyek laron (ent.eepis-its.edu)

7. Paniki Santan
Makanan ekstrim yang terakhir berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Paniki adalah kata lain dari kelelewar/kalong. Betul, bahan utama hidangan kuah santan ini memang daging dari mamalia nokturnal tersebut. Paniki santan ini dicampur dengan santan kelapa dan beragam rempah yang tentu saja mengandung banyak cabai (orang Manado memang suka pedas). Unsur pedas ini diperlukan guna meredam aroma kelelawar yang kuat dan cenderung amis. Orang Manado umumnya menyantap paniki bersama nasi putih panas. Ada juga yang menggoreng paniki atau dijadikan sate.

paniki santan (wisatakulinerdimanado.blogspot.com)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews