Blogger news

Selasa, 23 September 2014

Insiden Sepakbola Gajah di Tiger Cup 1998


Logo Tiger Cup 1998 (vi.wikipedia.org)
Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Thailand kemarin malam di ajang Asian Games 2014 dengan setengah lusin gol menyisakan cerita yang mungkin akan lama dikenang oleh masyarakat sebagai catatan kelam di dunia sepakbola nasional kita.

Tahukah kita ada catatan yang sama kelamnya, bahkan lebih kelam dan memalukan dari yang terjadi kemarin sore? Ceritanya datang dari ajang Piala AFF yang dulunya masih bernama Piala Tiger. Piala AFF sendiri mempertemukan tim-tim dari Asia Tenggara dan selalu menyajikan persaingan seru di antara negara-negara peserta. Ada pula rangkaian cerita seru yang menyertai, misalnya persaingan antara Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia, atau kisah ketakutan Timnas Indonesia dan Thailand bertemu dengan Vietnam sehingga memainkan "sepakbola gajah".

Perbuatan memalukan yang menodai sportivitas dan semangat olahraga internasional ini bahkan seolah "melupakan" catatan mengenai Timnas Singapura yang meraih gelar internasional untuk pertama kalinya.
Ceritanya, dilansir dari GOAL, Vietnam menjadi negara kedua yang mendapat kehormatan menyelenggarakan Piala AFF. Turnamen diikuti delapan tim, yaitu Indonesia, Thailand, Myanmar, dan Filipina di Grup A. Sementara tuan rumah Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Laos bercokol di Grup B.

Insiden "sepakbola gajah" terjadi Indonesia dan Thailand pada pertandingan terakhir Grup A. Kedua tim yang sudah meloloskan diri ke semifinal mencoba melepas pertandingan supaya terhindar dari tuan rumah Vietnam yang memastikan diri sebagai runner-up Grup B. Alasan lain, tim yang menghadapi Vietnam tidak harus memindahkan markas tim dari Ho Chi Minh ke Hanoi.

Indonesia mengalahkan Filipina 3-0 dan Myanmar 6-2 pada dua laga awal, sedangkan Thailand ditahan imbang Myanmar 1-1 dan mengalahkan Filipina 3-1. Otomatis supaya terhindar dari Vietnam di semifinal, Thailand hanya butuh hasil imbang. Tetapi, dengan skenario yang sama, Indonesia justru "harus kalah".
Pertandingan di stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh, pada hari terakhir Agustus 1998 itu pun tercatat sebagai yang terburuk sepanjang sejarah. Indonesia dan Thailand bermain seadanya menghindari skenario yang tidak diinginkan.

Babak kedua menghangat. Indonesia unggul lebih dahulu melalui Miro Baldo Bento yang langsung dibalas oleh Kritsada Piandit. Menit 84, Indonesia unggul lagi melalui Aji Santoso, tapi langsung disamakan oleh Therdsak Chaiman. Pemandangan janggal tercipta pada menit terakhir pertandingan. Bayangkan, para pemain Thailand berupaya memperkuat pertahanan Indonesia! Mereka kalah cepat dan Mursyid Effendi menceploskan bola ke gawang sendiri supaya Indonesia kalah 3-2. Thailand pun lolos sebagai juara grup menghadapi Vietnam, sedangkan Indonesia melawan Singapura.

Tindakan memalukan itu berbuntut panjang. Mursyid dihukum seumur hidup tidak boleh tampil lagi di pentas internasional. Kedua tim dijatuhi denda US$40 ribu oleh FIFA karena "menghancurkan semangat sepakbola". Ketua Umum PSSI Azwar Anas yang hadir menyaksikan pertandingan meneteskan air mata.
Sekembalinya ke Jakarta, Azwar meletakkan jabatan sebagai Ketum PSSI.

Turnamen kali ini juga diwarnai kejutan ketika tim favorit Vietnam akhirnya ditundukkan Singapura di laga puncak. Gol Sasi Kumar pada menit ke-65 berhasil memberikan Singapura gelar pertama mereka di kancah internasional.

Hahaha .... ada-ada saja ... sampai segitunya ketakutan mereka sama Timnas Vietnam.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews